Bagai Hujan di Padang Tandus
Bagai hujan di padang tandus, begitulah sosok Hani Dewanti alias Honey Dee atau yang akrab di sapa ‘Mak Oney’ di mata saya. Seorang wanita yang sangat luar biasa bagi saya. Beliau lahir pada tahun 1986 di kota Surabaya, dan besar di Samarinda. Semangat dan kegigihannya dalam menggapai mimpinya sangat menakjubkan.
Beliau mulai menulis pada bulan september 2016. Walau masih baru memasuki ranah literasi, tapi karya dan prestasinya cukup memesona. Seorang ibu rumah tangga dengan satu putra bernama Farel ini, termasuk sosok ibu yang multitalent. Ibu yang mempunyai wawasan luas dan pemikiran yang cerdas dan seorang ghost writer yang cukup lihai. Dua puluh artikel dalam sehari itu sangat mudah. Tinggal kedip mata langsung deh dapat royalti. Wah ... kagum saya.
Bagi saya Mak Oney, adalah seorang guru yang bijak dan ramah. Awal saya kenal dengan beliau, yaitu saat saya masuk dalam kelas fiksi. Kelas yang sangat asing bagi saya. Jangankan menulis fiksi, menulis artikel saja saya belum bisa. Ya saya belajar dari nol besar. Dan, anehnya saya merasa nyaman di kelas tersebut. Walau beberapa kali saya merasa down, karena minder dengan teman-teman lainnya yang lebih luas wawasan dan tinggi pendidikan.
Jujur saat itu saya tidak pernah bermimpi menjadi penulis. Saya hanya seorang ibu rumah tangga yang hobi membaca. Latar pendidikan yang rendah membuat saya menutup rapat-rapat semua khayalan sesaat saya waktu duduk di bangku SMA. Memang saya pernah berkhayal ingin mempunyai karya yang di bukukan. Lewat bimbingan Mak Oney, perlahan khayalan saya menjadi kenyataan. Alhamdulillah beberapa antologi cerpen sudah terbit. Harapan saya kedepannya bisa naik kelas.
Pesan seorang Hani Dewanti pada saya ketika saya mulai minder dengan latar belakang pendidikan saya yang rendah, adalah “Bermimpilah! Tapi, jangan harap mimpi itu menjadi nyata kalau masih terus tidur” sebuah kata-kata yang membuat saya merenung. Mana mungkin mimpi saya bisa terwujud, kalau saya tidak pernah berusaha. Dan disinilah saya membuka pagar saya untuk terus berusaha dan terus bermimpi. Yakin, karena Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan usaha setiap hambanya. Inilah yang membuat saya merasa kagum pada sosok Hani dewanti.
Sebuah prestasi yang cukup membanggakan dari Mak oney dalam dunia literasi antaralain:
1. Finalis GWP 3 tahun 2017
2. Finalis Wattpadlit award 2017
Untuk novel yang sudah terbit adalah Twisted Serenade. Sebuah novel kolaborasi dengan sahabat penulis yang bernama Sulis Tyowati. Beliau telah membimbing beberapa kelas fiksi, puisi, novel, dan beberapa kelas lainnya. Cara penyampaian materi yang cantik dan keramahan beliau pada setiap murid bimbingannya membuat beliau di rindukan celotehnya setiap saat. Pemilik akun wattpad @honeydee1710 telah menulis beberapa karya yang indah dan asik untuk dibaca. Silahkan yang berkenan bisa langsung follow akunnya.
Inilah alasan saya mengidolakan sosok Hani Dewanti. Ya walau dia bukan penulis kawakan yang sudah mempunyai ratusan karya best seller, tapi sosok inilah yang mampu membangun semangat menulis para wanita, khususnya saya pribadi. Beliau tidak pernah menilai muridnya dari latar belakang pendidikan ataupun status sosial. Baginya kami semua sama. Sama-sama wanita yang mempunyai cita-cita dan mimpi untuk terus berkarya di dunia literasi. Membangkitkan kembali minat baca yang telah mati suri.
Saya baru dengar namanya. Jadi penasaran.
BalasHapusHunting novelnya, ah.
Monggo mas
HapusIya beliau pendatang baru yang produktif banget. Semangatnya luar biasa.
Monggo mas
HapusIya beliau pendatang baru yang produktif banget. Semangatnya luar biasa.
Saya juga pernah masuk kelas beliau. Mak oney selalu produktif dan semangat dalam menelurkan karya
BalasHapusMba dewie ikut kelas apa?
HapusMba dewie ikut kelas apa?
HapusSaya juga pernah masuk kelas beliau. Mak oney selalu produktif dan semangat dalam menelurkan karya
BalasHapusWaw...mak oney..
BalasHapusMak Oney mendadak dangduuutt. Mantaapp 💪
BalasHapusMak Oney mendadak dangduuutt. Mantaapp 💪
BalasHapus