Perjanjian Asmara

                              Sumber : www.pinterest.com


Waktu menunjukkan pukul 00.10 WIB. Udara malam semakin dingin. Azka masih berdiri cemas menatap jendela kamar. Sesekali dia mengintip ke luar jendela. Entah apa yang dia lihat. Dia kembali melirik jam dindingnya. Dari wajahnya tampak jelas rasa cemas dan gelisah. Laki-laki itu mulai berjalan mondar-mandir. Seperti sedang menunggu seseorang.

Tapi siapa? Selarut ini, kampungnya sudah sangat sunyi. Tak tampak terlihat satu orang pun melintas. Apalagi, malam jumat kliwon, banyak warga yang enggan keluyuran malam. Mungkin hanya ada beberapa orang saja di pos ronda, tapi itu jaraknya jauh, di depan gang dekat jalan utaman.

Azka kembali mengintip dari tirai jendelanya yang mulai bergoyang-goyang tertiup angin. Tiba-tiba angin berembus semakin kencang, hingga jendela kamar Azka terbuka lebar. Lolongan suara anjing terdengar sangat nyaring memecahkan suana malam jumat kliwon. Aroma wangi semerbak menghambur isi kamar Azka. Namun, entah kenapa justru Azka tetlihat senang. Dia tersenyum.

Azka bergegas merapihkan bajunya, dan bersisir. Sikapnya semakin aneh. Seperti orang yang hendak bertemu sang kekasih di malam minggu. Benar saja, kali ini dia menyemprotkan parfum di bajunya. Azka mengambil keranjang yang berisi bunga mawar putih dan menaburkan bunga-bunga itu di atas tempat tidurnya.

Sekali lagi lolongan anjing terdengar sangat mengerikan. Asap-asap memenuhi isi kamar Azka. Entah dari mana datangnya, yang jelas saat ini Azka duduk di tempat tidurnya. Asap-asap itu, tiba-tiba menggerombol dan mengitari tubuh Azka.

Sesaat semua hening, angin mulai tenang, jendela kamar kembali tertutup rapat dengan sendirinya. Azka semakin tersenyum lebar saat dikelilingi asap tadi. Dan ..., ternyata asap itu berubah menjadi sosok wanita yang sangat cantik. Gaun putih tulang berukuran mini membalut tubuh wanita itu. Wanita itu berjalan mendekati Azka, dan duduk persis di pangkuan laki-laki yang sejak tadi menunggunya.

"Sayang aku datang lagi," ucap wanita itu seraya membelai manja wajah Azka.

Azka kembali tersenyum. Di belainya rambut panjang yang tergerai. Gaun tanpa lengan yang digunakan wanita itu membuat bagian leher dan dada wanita itu terlihat. Azka menyusuri lengan wanita itu dengan jari-jari nakalnya hingga ke pangkal leher.

Wanita itu tersenyum, dan memberikan kecupan hangat di pipi Azka. Sebagai laki-laki normal, ketika mendapatka perlakuan manja dari seorang wanita maka gairahnya semakin memuncak. Azka berusaha meniduri wanita itu.

"Sayang, ingat satu hal. Ada satu hal yang dilarang kita lakukan." Wanita itu terus menghindari Azka, dan kembali merapihkan gaunnya.

"Aaah ...!  Kenapa sih kita ditakdirkan beda dunia?" Azka kesal.

"Sayang, jika kau sampai melakukan hal itu, maka kita tak mungkin bisa bertemu lagi," ucap wanita itu dengan seringai cantiknya.

"Tapi ...." Azka menarik napas panjangnya dan mengembuskannya dari mulut.

Wanita itu munutup bibir Azka dengan jari telunjuknya. Dan berbisik tepat di telinganya.
"Jika sampai kau melakukan itu, kau akan mati. Tapi, perlu kau ingat! Setelah kematianmu, kau tak mungkin bertemu denganku lagi."

"Itu perjanjian di pasal empat bukan? Kenapa kita tak membuat perjanjian di pasal ke lima saja. Agar kita bisa hidup bersama,"

"Tak mungkin, perjanjian itu sudah tertulis sesuai peraturan, tak bisa dirubah oleh siapa pun," wanita itu berusaha meyakinkan Azka.

"Kalau begitu izinkan aku memilikimu untuk terakhir kalinya," ucap Azka diiringi nafas yang memburu.

Angin malam kembali berembus kencang. Lolongan Anjing terdengar bersahutan. Suasana kian mencekam dalam malam yang penuh dengan perjanjian persekutuan. Perjanjian asmara manusia dengan sosok bernama Nyai Sekar.


***
#30DWC
#Day5
#ODOP

Komentar

  1. Widih temanya fantasy romance nih. Critanya dibalut sangat rapih, suka sekali mba nana

    BalasHapus
  2. Kok merinding ya bacanya. Apalagi pas bagian asap yang berubah jadi wanita berambut panjang tergerai. Romancenya horor 🙈

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih belajar kak, tapi menurut saya belum dapat feel horornya

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Semangkuk Ramen

RINDU NOVEMBER

Bagai Hujan di Padang Tandus