POHON
Kawan...
sini duduk di bawang rindangku. Sebentar saja. Jangan kau risaukan masalah yang terus menerpa hidupmu. Duduklah di sini, di bawah rindangku. Nikmati angin, yang pelan-pelan membelaimu. Hingga kau dapat rasakan sejuk walau sejenak. Tutup matamu dari hiruk pikuk perkara duniawi.
Kawan...
ibarat perjalanan, engkaulah kusir hidupmu. Engkau bebas menentukan arah laju kudamu, kemana pun kau mau. Jangan kau endus bau anyir yang kapan saja datang menyapa. Anyir sebuah dusta dari para penjilat dunia. Terus melajulah tanpa kenal lelah, hingga impianmu tercapai.
Kawan...
Sini aku ingin bercerita. Tubuhku berdiri tegak di bawah panas mentari. Kapan saja badai, angin, hujan menggoyahkan tubuh kekarku. Tapi aku tak peduli itu. Bagiku bertahan hidup dan dapat memberi manfaat adalah tujuan hidupku. Lihat! Kini kau bisa berteduh di bawah rindang tubuhku. Kau bisa memetik buahku dan jadikan peluruh lapar dagahamu. Sungguh, aku akan bahagia. Jika, hidupku dapat memberi manfaat.
Kawan bersandarlah di tubuhku. Mari kita bercerita bersama. Melukis indahnya dunia, dengan pensil arsir bertinta cinta. Berbagi cerita suka dan duka. Hapuslah peluhmu, sini nikmati waktu rehatmu bersamaku, di bawah rindangku.
*
#30DWC
#Day13
#ODOP
Belajar dari pohon yaa. Ikhlas berbagi 😊
BalasHapusIya mba, tanpa berharap pamrih
HapusJenis tulisan apa nih, mbak?
BalasHapusasik, ini prolis atau prosa?
BalasHapussebuah perumpmaan bagi org yg sabar
BalasHapus