KESUCIAN CINTA

"Dummm!"

Ledakkan kuat menghancurkan kastil putri Anne. Beberapa pengawal tewas. Bangunan yang begitu megah dan indah, kini hanya meninggalkan puing-puing penuh dengan debu. Tak nampak lagi keasrian dan taman-taman bunga yang cantik. Semua hancur lebur menjadi serpihan mengerikan.

Empat kali suara ledakan itu terdengar, dan seketika kastil megah itu hancur luluh lantak. Gemuruh bangunan nan megah menandakan kehancuran kerajaan Annebell. Kerajaan para peri kupu-kupu.

Wajah  putri Anne terlihat begitu sendu. Sisa air mata masih membekas di sudut kelopak matanya. Detak jantungnya masih berdegup keras, memburu nafas yang seolah hampir putus dikerongkongan. Putri Anne menundukkan wajahnya, diiringi tubuh mungil yang jatuh tersungkur di bumi. Dia merasa dirinya telah gagal menyelamatkan kerajaan dan seluruh warganya.

"Putri Anne, ternyata kau di sini?" seru seorang laki-laki tampan, menghampiri Anne dengan kepakan sayap yang mulai lemah.

"Pangeran ..., kau pun selamat?" tanya Anne dengan nada suara lemah.

Pangeran dan putri Anne saling berpelukan. Keduanya saling mengisyaratkan kesedihan yang mereka alami. Sebuah kesedihan yang telah merenggut kerajaannya.

"Putri, ku mohon bertahanlah," ucap pangeran Alex seraya memeluk putri Anne.

Pangeran merasa cemas, saat putri Anne terlihat begitu lemah dan memejamkan mata. Nafasnya semakin lemah, dan sesaat tubuhnya jatuh dalam pelukan pangeran Alex.

"Anne ku mohon bertahanlah!"

Tiba-tiba suara pasukan Damora terdengar mengejutkan. Pangeran Alex terperanjat kaget. Tanpa buang waktu, pangeran Alex langsung menggendong putri Anne terbang, menjauhi pasukan Damora yang telah menghancurkan kerajaannya.

"Hai mau kenana kau!" teriak salah satu pasukan Damora.

Pangeran Alex terus mengepakkan sayapnya dengan tenaga yang tersisa. Dia terus melintasi bukit dan berhenti di antara dua menara kesucian. Konon menara itu mempunyai kekuatan gaib yang akan memberikan kekuatan luar biasa, ketika sebuah kesucian cinta telah melewati tebing tertinggi menara.

"Anne, bangunlah! Ku mohon," suara pangeran Alex terbata, tak kuasa menahan sedih melihat permaisurinya lemah tak berdaya.

Sesaat semuanya hening, hanya terdengar desis angin yang berembus kencang. Sunyi. Seperti tak ada tanda-tanda kehidupan. Hanya pangeran Alex yang terus terpaku menatap wajah permaisurinya yang lemah.

"Pa-pangeran," ucap putri Anne lirih. Matanya masih terpejam.

"Iya putri, ini aku." Pangeran Alex memeluk kencang tubuh Anne. Mencium keningnya lembut. Bulir air mata jatuh tepat di pipi putri Anne, dan berubah menjadi permata hijau yang memancarkan sinar super terang. Sinar itu menyinari tubuh putri Anne dan perlahan sang putri membuka matanya. Wajah yang tadi pucat pasi, kini merona penuh aura kecantikan. Kembali seperti sedia kala.

Anne tersenyum pada Alex. Kekuatan cinta telah menyatukan mereka kembali.

***
#30DWC #Day4 #tantanganODOP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Semangkuk Ramen

RINDU NOVEMBER

Bagai Hujan di Padang Tandus