Gebyar Evaluasi diri

Tahun 2017 telah berlalu. Banyak hal yang telah kita lewati di tahun tersebut. Perjuangan, kerja keras, cobaan, halangan, atau pun rintangan telah kita lalui dengan semangat. Ya ! Tentunya dengan harapan mendapatkan hal yang kita impikan.

Jika saya evaluasi ke belakang banyak hal di luar dugaan saya yang menjadi kado spesial untuk hidup saya.
Baik kado yang membuat saya sedih, menangis, terharu, ataupun bahagia.
Tapi kali ini saya gak mau menulis hal-hal buruk atau pun yang telah membuat pribadi saya sedih. Karena duka ataupun kesedihan bukan untuk dikenang. Namun, dikubur dalam-dalam dilupakan dan sudah saatnya move on.

Apakah ada kado spesial dari Tuhan yang diberikan untuk saya di tahun 2017?
Tentu banyak sekali, bahkan tak terhitung.

1. Nikmat sehat jasmani dan rukhani
Akhir 2016 adalah awal kebangkitan saya dari keterpurukan dan ketidakberdayaan saya setelah melewati sakit. Disitu saya menata hidup saya kembali dari nol. Menata semangat juang hidup saya, setelah dua kali merasakan pembedahan.

Saya menata pikiran dan hati, agar terlepas dari beban hidup yang membuat hati saya sedih, berduka hingga menjadi bibit penyakit.

"Allah tak akan memberi ujian melebihi kemampuan seorang hamna-Nya."
"Dalam sakit telah Allah turunkan obat/penawar sebagai penyembuh, kecuali kematian."

Dua poin itu yang perlu saya garis bawahi. Dan benar jika kita yakin maka Allah pun memberi kesembuhan untuk kita. Doa dan ikhtiar itu adalah kunci.

2. Di tahun 2017 saya sama sekali tidak terpikir untuk menulis. Bahkan gabung di kelas-kelas menulis tak terpikir sama sekali. Yang saya pikirkan adalah bagaimana saya bisa bangkit dari keterpurukan saya, hanya itu.

Namun, di bulan mei Allah tiba-tiba pertemukan saya dengan teman baru lewat sosmed. Saya diajak gabung untuk belajar menulis. Saya pun mulai tertarik untuk belajar dari nol besar. Hingga saya bertemu dengan teman-teman baru yang memotifasi saya untuk terus melatih tulisan saya.

Syukur Alhamdulillah hingga akhir bulan desember 2017 saya telah berhasil menyelesaikan 10 buku antologi. Sungguh ini kado yang luar biasa yang saya terima di tahun lalu.

Ya walau cuma sebuah karya kroyokan, tapi saya sangat bangga. Disaat ibu-ibu rumah tangga di pelosok desa yang hanya bisa nongkrong nunggu suami pulang kerja, atau malah ngegosip tapi saya sibuk menghabiskan waktu untuk belajar dan terus belajar menulis lewat sebuah hp jadul.
Alhamdulillah puji syukur saya ucapkan atas nikmat yang tak terkira.

Sepertinya cukup dua poin ini saja yang saya evaluasi. Karena jika dijabarkan, kasian yang baca. Tuh...kan yang baca mulai nguap!!!
Maaf ya sudah bikin ngantuk dan pengen bobo, gara-gara baca tulisan saya.

Salam penuh cinta, salam semangat berkarya dari nana umza.

***
Tantangan ODOP7 point 3


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Semangkuk Ramen

RINDU NOVEMBER

Bagai Hujan di Padang Tandus