Sacrifice of love




Dentuman itu terdengar sangat keras dari balik batu, tepat di mana Merry bersembunyi. Puing-puing pecah berhamburan diiringi asap yang membumbung. Merry menyeringai kesakitan, sayapnya patah dan kakinya terluka parah. Pasukan Ragnolion terus berteriak dan memburu putri kupu-kupu.


“Cepatlah! ayo masuk ke gua!” Jimmy menarik lengan Merry.

“Lepaskan! untuk apa Kau menolongku? bukankah Kau bagian dari mereka? dasar manusia laba-laba serakah!” Merry menyeret kakinya yang bercucuran darah.

“Stt...diam, bukankah Kau tahu sejak awal Aku tak pernah berpihak pada golonganku yang serakah untuk menguasai kerajaanmu,” Jimmy membungkam mulut Merry, dan menggendongnya masuk ke dalam gua. Merry tak mampu berucap, dia terus mengaduh kesakitan. Jimmy terus berlari menggendong Merry, peluh bercucuran, napasnya terengah-engah.

“Berhenti, dasar penghianat!” ucap Baron, ketua pasukan Ragnolion.

Sebuah peluru melesat ke arah Merry. Namun Jimmy melindunginya, hingga peluru menyasar mengenai dada Jimmy. Jimmy berlari dengan sisa tenaga, menggendong Merry bersembunyi di tempat yang aman.

“Apa yang Kau lakukan, kenapa Kau selalu menolongku?”

“Merry selamatkan dirimu.”

“Jimmy bertahanlah, Aku mohon!” Merry menatap wajah Jimmy yang semakin pucat.

Mata Jimmy mulai sayup, bibirnya bergetar, sedangkan darah terus mengalir. Merry semakin cemas, air mata menetes membasahi wajah Jimmy. Tanganya memegang erat bahu Jimmy, meronta dengan isak.

“Jimmy, buka matamu!”

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Semangkuk Ramen

RINDU NOVEMBER

Bagai Hujan di Padang Tandus