Review novel Pengantin Laut Merah

Review novel

Judul : Pengantin laut merah
Penulis: Dudun purbakala
Penerbit : padi

Sebwnarnya ini novel lama, tapi baru sempat saya baca. Ini kali pertama saya membaca novel dari penulis bernama Dudun purbakala. Awalnya saya tertarik membeli novel ini karena cover dan judul yang membuat saya bertanya-tanya tentang gambaran sebuah pengantin di laut merah. sinopsis singkat yang penuh sentuhan romance membuat saya penasaran.

Sebuah novel yang sarat makna berbau religi. Sebuah perjalanan spiritual yang dilakukan oleh zulfikar si kuli tinta. Siapa sangka dalam tugasnya di tanah suci Zulfikar menemukan sebuah cinta. Cinta kepada seorang dokter bernama Zalwa, yang akhirnya kandas. Namun kekecewaannya terobati oleh kehadiran Faridah. Faridah seorang pramugari yang cerdas dan cantik.

 Buku ini banyak menyajikan tentang pesan cinta dan kasih sayang. Tentang perjalanan spritual di kota suci. Bahasanya ringah, asik untuk dibaca.  Penulis menggunakan pov 1 dan alur maju yang tiba-tiba menegangkan penuh kejutan.

Deskripsi yang indah tentang kota-kota serta tempat wisata di Jeddah, ditulis dengan detail dan jelas, hingga pembaca sangat mudah menggambarkan lokasi yang sedang di ceritakan. Novel ini mampu membawa saya sedih dan ikut merasakan apa yang sedang tokoh alami.

Intinya novel ini patut dibaca bagi Anda pecinta novel religi. Gaya penulisan yang ringan membuat para pembaca tidak pusing tentunya. Namun yang saya sayangkan adalah ending dari novel ini, yang menuliskan tokoh zulfikar akhirnya memilih sendiri. Mengabdikan hidup dan hatinya hanya untuk beribadah, dengan cara menjadi imam besar masjid terapung. Meski zulfikar dipertemukan kembali oleh cinta pertamanya Zalwa. Zulfikar menolak Zalwa yang ingin menghabiskan sisa usianya untuk hidup bersama.

Jujur saya merasa gregetan, kenapa Zulfikar memilih untuk tidak menikah, hingga usianya telah senja, dan warna rambutnya telah memutih. Bukanhkan menikah itu perintah Allah, dan sunnah Rasulullah? Padahal Allah telah memberi petunjuk jodoh lewat pertemuannya dengan Zalwa.

Tapi apapun itu, penulis ingin menyampaikan bahwa cinta yang hakiki adalah cinta menuju akhirat, menuju jalan Tuhan.
Buat Anda yang penasaran yuk langsung saja baca novelnya.

***
Tantangan 4 ODOP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Semangkuk Ramen

RINDU NOVEMBER

Bagai Hujan di Padang Tandus