Kesan Si Cabe Merah



ODOP atau One Days One Post adalah komunitas menulis yang menurut saya sangat luar biasa. Saya bersyukur bisa masuk dalam komunitas ini. Sebuah wadah untuk melatih kita terus belajar bersama-sama dalam menjejakan tulisan. Hingga akhirnya saya masuk dalam grup kecil yang bernama cabe merah.


Cabe merah, dari simbol dan namanya saja sudah pasti kesan utama yang kita dapat adalah “PEDAS”.

Pernah terpikir sih, mungkin para PJ yang berada di grup ini sadis, sangar, judes yang kata-katanya sangat pedas. Namun ternyata dugaan saya salah. PJ di grup cabe merah antara lain  mba Wiwid Nurwidayati, Ms Wijaya, dan Kepak sayap sang Garuda nah yang satu ini namanya sangat misterius. Saya tidak tahu siapa nama aslinya mas kepak sayap. Biarlah semua jadi misteri, hingga ada waktu yang tepat untuk saya berani nanya sama beliau.

Diantara ketiga PJ super itu, saya lebih akrab dengan Mba Wiwid atau yang akrab saya sapa Mak WId. Mungkin karena beliau seorang wanita, jadi jika saya ada masalah tentang kesusahan saya dalam menulis, saya japri beliau. Ya Mak wid orangnya ramah, jadi saya tak sungkan jika sering japri dengannya.

Bagiku grup cabai merah sudah seperti keluarga. Bahkan saya sedih ketika para PJ ingin membubarkan grup kecil ini. Entah kenapa rasanya kok sedih, belum tentu nanti di grup besar kita bisa seakrab sebelumnya.

Jujur sih saya memang sangat jarang sekali nimbrung di grup. Selama ini saya lebih sering silent reader. Tapi bukan berarti saya tidak nyimak setiap materi yang diberikan, atau sekedar becanda haha hihi di grup. Maklum saya hanyalah seorang ibu rumah tangga dengan latar belakang kesibukan saya di balik layar (halah.... maksudnya dibalik rumah). Waktu malam saat grup ramai, saya sibuk ngajarin anak belajar atau sekedar menemani waktu luang anak. Bahkan saat bedah tulisan, saya harus nemenin anak bobo. Dan memang suami sudah melarang saya terus fokus ke Hape.

Beberapa kali saya ditegur, karena kesibukan saya menatap layar monitar ataupun HP. Selain di komunitas ini saya pun harus membagi waktu mengejarkan tugas di beberapa grup menulis yang saya ikuti. Jujur waktu saya tidak banyak. Semua terbagi antara kewajiban saya sebagai seorang istri, ibu, pedagang, petani, sekaligus penulis yang masih belajar. Bisa dibayangkan bagaimana kerempongan saya mengatur waktu. Hingga saya sering menyuri waktu untuk menulis disaat saya sedang mengantar anak saya sekolah ataupun saat berjualan, bahkan saat saya berada ditengah persawahan. Tidak hanya itu kendala sinyal ditempat tinggal saya juga faktor utama kenapa saya tidak bisa online setiap saat.

Saya lakukan ini karena saya ingin belajar, mencari ilmu. Bukan berarti saya hanya ingin mengambil manfaat dari komunitas ini tanpa mau berperan aktif di dalamnya. Bukan itu! Saya hanya seorang ibu rumah tangga yang berusaha mengejar target untuk tetap setor tulisan tepat pada waktunya. Hingga nanti saya punya waktu luang untuk bisa berbagi segala ilmu yang telah saya dapat. Jadi saya mohon maklum pada mas-mas dan mba PJ di grup cabai merah.

Cabe Merah memang grup yang harmonis. Grup yang semangat. Grup yang bijak. Semoga para admin dan Pj yang baik hati ini, diberikan kelapangan rezeki serta nikmat sehat. Semoga Allah selalu membalas jasa kalian, karena telah mau bersusah payah membagi waktunya hanya untuk kami. Mohon maaf jika selama ini ada salah.

Cabe merah tetap pedas dan dahsyat deh. Karena merahmu menantang dan rasamu membakar semangat.
 

Komentar

  1. Saya sedih juga sebenarnya. Terimakasih mbak apresiasinya.

    Kepak sayap garuda itu Heru Mahadewa

    Btw kami bertiga masih jaga tuh Grup..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ooh nama aslinya mas heru.
      Iya mba wid terimakasih atas semua bimbingannya

      Hapus
  2. Saya juga sedih. But, pembekuan Cabe Merah tak terhindarkan lagi.

    Doakan, suatu hati kami akan buka kembali grup kecil itu dalam program lanjutan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah iya kang sudah berasa keluarga sendiri di cabe merah

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Semangkuk Ramen

RINDU NOVEMBER

Bagai Hujan di Padang Tandus