Mimpi





Mimpi
Bukankah mimpi itu milik setiap insan
Bukankah siapa saja punya hak untuk bermimpi

Lantas kenapa masih ada sebagian yang kaya merasa mimpi itu bukanlah milik yang miskin.
Lantas kenapa masih ada sebagian yang berpendidikan merasa, mimpi itu bukan milik yang tak sekolah.
Lantas kenapa masih ada sebagian yang bernasib beruntung merasa, mimpi itu bukan milik yang malang.

Lalu mereka itu siapa?
Apakah si sombong?
Lalu mimpi itu milik siapa?
Apa milik yang berkuasa dan bertahta?

Seandainya bisa bertukar posisi.
Apakah si sombong akan tetap membusungkan kesombongannya?
Jawabannya, entahlah.

Seperti aku dengan segala mimpiku
Apakah menjadi penulis hanya milik yang berprestasi tinggi?
Apakah menjadi penulis hanya milik yang bersekolah?

Dulu, aku menutup semua impianku.
Takut untuk bermimpi.
Ya, aku yang hanya seorang ibu rumah tangga, tak berpendidikan tinggi, tidak berduit.
Berusaha menutup telinga dari semua omongan mereka.
Dan membuktikan bahwa aku juga berhak untuk bermimpi
Berhak untuk meraih segala impianku.

Bukan mimpi yang tinggi
Hanya ingin berkarya, dan menjejakan pena memasuki dunia literasi.
Walau karyaku masih dibilang kroyokan.
Aku tetap bangga karena telah berani membuktikan.
Bahwa mimpi itu pun milikku
Mimpi itu milik siapa saja yang mau berusaha menggapai mimpinya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Semangkuk Ramen

RINDU NOVEMBER

Bagai Hujan di Padang Tandus