Apakah perempuan perlu bisa dandan? Kenapa?
Menurut saya tentu sangat perlu.
Karena Rasulullah pun bersabda:
Sebaik-baiknya istri adalah yang menyenangkan jika engkau melihatnya, taat jika engkau menyuruhnya, serta menjaga dirinya dan hartamu di saat engkau pergi.
Dan, berhias merupakan salah satu hak suami yang harus di penuhi istri adalah istri yang mempercantik diri dan berhias untuk suami.
Ketika suami merasa senang, tenang dan nyaman melihat kita, tentunya akan bernilai ibadah untuk kita sebagai istri.
Menurut saya dandan tak perlu menor. Dandanlah yang sealami mungkin. Yang terpenting menurut saya pribadi dandani akhlak dan hati itu lebih penting. Semahal apapun bedak yang kita pakai, kalau akhlak dan hati kita busuk, maka percuma segalanya.
Jika ada yang bilang, suami saya tidak betah di rumah. Jangan salahkan suaminya dulu ya para Mamah cantik. Coba kita bercermin. Lihat wajah yang ada di cermin. Apa muka kucel? Apa bibir pucat? Apa rambut acak-acakan? Belum lagi saat suami pulang kerja dia malah melihat istrinya memakai gaun kebanggaan (baca daster kucel, bahkan ada bagian yang sobek) aduh gimana suami bisa betah di rumah. Ditambah aroma kecut atau malah bau bawang, yang ada suami tambah ilfil.
Mamah cantik, ayo mulai merawat diri, merawat penampilan untuk suami tercinta. Dandan bukan saat kita mau keluar rumah. Dandan itu justru saat di dalam rumah, dihadapan suami, saat menyambut suami datang pulang kerja.
Ingatkan ..., dulu waktu pengantin baru, bunda pasti dandan saat menyambut suami datang, dengan senyum manis seraya mencium tangan suami. Perlahan bunda buka kancing kemeja dan merapihkan sepatu dan tas suami. Memyiapkan hidangan walau masakan yang sangat sederhana, karena bunda baru belajar masak. Lihat aura wajah suami, senang, bahagia bukan?
Jadi sekali lagi dandan itu perlu, apalagi di niatkan untuk membahagiakan dan memberi kenyamanan saat suami memandang, insyaallah rumah tangga akan semakin penuh cinta dan kasih sayang.
Menurut saya tentu sangat perlu.
Karena Rasulullah pun bersabda:
Sebaik-baiknya istri adalah yang menyenangkan jika engkau melihatnya, taat jika engkau menyuruhnya, serta menjaga dirinya dan hartamu di saat engkau pergi.
Dan, berhias merupakan salah satu hak suami yang harus di penuhi istri adalah istri yang mempercantik diri dan berhias untuk suami.
Ketika suami merasa senang, tenang dan nyaman melihat kita, tentunya akan bernilai ibadah untuk kita sebagai istri.
Menurut saya dandan tak perlu menor. Dandanlah yang sealami mungkin. Yang terpenting menurut saya pribadi dandani akhlak dan hati itu lebih penting. Semahal apapun bedak yang kita pakai, kalau akhlak dan hati kita busuk, maka percuma segalanya.
Jika ada yang bilang, suami saya tidak betah di rumah. Jangan salahkan suaminya dulu ya para Mamah cantik. Coba kita bercermin. Lihat wajah yang ada di cermin. Apa muka kucel? Apa bibir pucat? Apa rambut acak-acakan? Belum lagi saat suami pulang kerja dia malah melihat istrinya memakai gaun kebanggaan (baca daster kucel, bahkan ada bagian yang sobek) aduh gimana suami bisa betah di rumah. Ditambah aroma kecut atau malah bau bawang, yang ada suami tambah ilfil.
Mamah cantik, ayo mulai merawat diri, merawat penampilan untuk suami tercinta. Dandan bukan saat kita mau keluar rumah. Dandan itu justru saat di dalam rumah, dihadapan suami, saat menyambut suami datang pulang kerja.
Ingatkan ..., dulu waktu pengantin baru, bunda pasti dandan saat menyambut suami datang, dengan senyum manis seraya mencium tangan suami. Perlahan bunda buka kancing kemeja dan merapihkan sepatu dan tas suami. Memyiapkan hidangan walau masakan yang sangat sederhana, karena bunda baru belajar masak. Lihat aura wajah suami, senang, bahagia bukan?
Jadi sekali lagi dandan itu perlu, apalagi di niatkan untuk membahagiakan dan memberi kenyamanan saat suami memandang, insyaallah rumah tangga akan semakin penuh cinta dan kasih sayang.
Komentar
Posting Komentar