bahaya makan kolak berlebihan


JANGAN MAKAN KOLAK LAGI!!!

Siapa yang suka makan kolak?
Ternyata kolak bisa menyebabkan penyakit yang berbahaya

Di bulan Ramadhan  biasanya kolak menjadi jajanan yang wajib terhidang di meja. Sebagian masyarakat kita seolah tersihir dengan makanan yang satu ini. Kolak memang makanan yang murah meriah, mengenyangkan dan rasanya nikmat. Apalagi dicampur es batu, “Hmmmm, mantaf!”  Makanan ini sangat mudah didapat di bulan puasa.
Tapi pernahkah terfikir bahwa makan kolak itu berbahaya!
Masasih? Bukanya bergizi! Terus kenapa berbahaya?

Disaat berpuasa kadang kita merasa rakus, benarkan? Mungkin karena seharian kita menahan lapar dan dahaga. Jadi saat berbuka puasa kita balas dendam. Hayoo... siapa yang suka bals dendam saat berbuka puasa? Semua makanan terhidang di meja makan. Mulai dari es campur, kolak,bubur kacang hijau, kueh-kueh manis, bubur sum-sum, biji salak, gorengan, wah banyak banget yah! Masih ada yang belum tertulis? Hanya anda yang tahu tentunya. Ditambah makan besar yang mengandung banyak santan dan minyak. Coba jujur berapa banyak makanan yang terhidang di meja? Apa yang saya sebutkan tadi, memang makanan favorit Anda?

Bukankah puasa itu menyehatkan, dan mampu menyembuhkan penyakit secara alami? Memang puasa itu sehat. Namun, pola makan yang tidak sehat saat berbuka dan sahur itu yang menjadi penyebab Anda sakit. Jadi tidak heran ada sebagian orang yang mengeluh maag, mual, pusing, lemas dll saat menjalankan ibadah puasa.

Santan yang terkandung di beberapa makanan dan minuman yang Anda konsumsi saat berbuka puasa dan sahur itu yang berbahaya. Karena santan tidak dianjurkan dikonsumsi berlebihan. Kandungan lemak jenuh dan kolesterol jahat pada santan mampu memicu beberapa penyakit. Dan tahukah? Kandungan lemak jenuh pada santan lebih banyak, dibandingkan lemek goring kemasan yang dijual diberbagai pasar tradisional. Kandungan santan yang belum dimasak yaitu sebesar 120 kalori dalam setiap sendok makan. Jadi satu sendok santan dalam sehari itu adalah takaran yang pas untuk tubuh kita.

Santan memang baik untuk tubuh, karena mengandung kalori, mineral, asam laurat, protein, gula, lemak dan vitamin. Namun ketika santan dipanaskan dalam suhu tinggi dan dipanaskan secara berulang [dihangatkan] maka kandunganya akan hilang dan berumah menjadi lemak jahat. Jika dikonsumsi berlebihan akan menyebabkan beberapa penyakit berbahaya, diantaranya; gangguan jantung, pengeroposan tulang, asam lambung naik, alergi, gatal teggorokan dan radang, diare, stroke dan hipertensi.

Sungguh mengerikan yah! Apalagi saat kita berpuasa lambung kita dalam keadaan kosong. Dan saat berbuka puasa langsung dihajar dengan berbagai makanan yang mengandung banyak santan, minyak dan gula berlebihan. Nah jadi perlu digaris bawahi yah, bukan kolaknya yang berahaya. Tapi jumlah konsumsi kita yang berlebihan dalam keadaan lambung kosong.

“Biasanya Rasulullah SAW, berbuka puasa dengan ruthab sebelum sholat maghrib. Jika tidak ada ruthab [kurma muda] maka berbuka dengan tamr [kurma matang]., jika tidak ada tamr maka beliau  meneguk beberapa teguk air. [HR. Abu Daud dishahihkan Al Bani dalam shahih sunah Abi Daud].

Perlu diingat! Bukan berbuka dengan yang manis, seperti yang sering terdengar di iklan teve. Walaupun sifat kurma yang manis tapi tentu berbeda kandunganya dengan kolak atau es campur yang mengandung banyak gula dan santan. Dan ada sebagian ulama yang mempopulerkan “Berbukalah dengan yang manis” tapi ini bukan sebuah hadist. Karena yang dicontohkan Rasulullah adalah berbuka dengan kurma.

Sekarang Anda sudah tahu resikonya berbuka atau sahur dengan makanan yang mengandung santan dan gula berlebihan serta tidak diimbangi dengan pola makan yang bergizi. Dan banyak makanan yang dijual di pasar mengandung zat pemanis buatan, itu pun beresiko untuk kesehatan Anda.
Mulai saat ini, Yuk berbuka dengan yang sehat. Dan nikmati kesehatan tubuh Anda dengan berpuasa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Semangkuk Ramen

RINDU NOVEMBER

Bagai Hujan di Padang Tandus